Selasa, 29 Januari 2013
Jaringan Komunikasi Mapan Para Hacker
"Government of Indonesia, you cannot arrest an idea NO ARMY CAN STOP US #Anonymous #OpFreeWildan # FreeAnon," demikian pernyataan di situs Twitter kelompok hacker tersebut, Selasa (30/1/2013).
Kira- kira jika diartikan, "Pemerintah Indonesia, anda tidak dapat membelenggu sebuah pemikiran. Tidak ada pasukan apapun yang dapat menghentikan kami." (kompas.com, 30 Januari 2013)
Tampaknya penangkapan Wildan Yani S (22), orang yang diduga meretas situs resmi Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, www.presidensby.info membuat para pihak lainnya yang diduga hacker langsung bereaksi. Seperti yang dikutip dari kompas.com, mereka kemudian menyatakan "perang" terhadap Pemerintah Republik Indonesia dengan menumbangkan situs-situs berdomain '.go.id'. Satu- persatu situs-situs pemerintah bertumbangan dan dengan target utama kembali melumpuhkan situs Presiden SBY.
Situs-situs yang sempat dilumpuhkan, antara lain beberapa sub domain di situs KPPU, BPS, KBRI Tashkent, Kemenkumham, Depsos, dan Kemenparekraf, bahkan Indonesia.go.id.
Mereka tampaknya tak cukup puas dengan pemberitaan yang menyebutkan bahwa Wildan Yani, sang pelaku hacker website milik presiden akan dihukum selama 12 tahun penjara. Inilah yang membuat tak puas para hacker.
Dari kejadian ini tampak memang jaringan komunikasi para hacker ini cukup mapan dan tak satu dua kali proses komunikasi dijalin. Dengan adanya teknologi komunikasi yang berkembang saat ini, mereka tampaknya berkomunikasi tiap hari bahkan mungkin tiap jam. Proses komunikasi pada dunia website memang sangat mempermudah jalinan komunikasi antar personal, namun di sisi lain sisi negatif juga muncul.
Langganan:
Postingan (Atom)